Tuesday, May 29, 2007


PENAKLUKAN DIRI

Sepertinya menaklukan diri sendiri adalah salah satu hal dari sekian banyak target yang belum berhasil saya selesaikan. Susah banget mengalahkan diri saya sendiri. Merendahkan hati, melunakkan pemikiran, dan menurunkan ekspektasi saya pada segala hal. Sampe sekarang saya masih Ayu yang keras kepala, keras hati, tidak pemaklum, dan tidak mau mengalah terhadap banyak hal. Saya juga orang yang kadang sering menyalahkan keadaan dan orang lain saat keinginan saya tidak tercapai. Saya juga masih Ayu yang ngos-ngosan mengejar sesuatu yang kadang tidak signifikan. Saya juga masih makhluk yang selalu terlihat ambisius.

Mungkin tidak banyak yang bisa membuat saya berubah. Pertama, karena saya keras kepala. Kedua, karena ada satu hal dalam diri saya yang merasa senang dengan keadaan diri saya yang saya gambarkan di atas. Pasti gambaran akan saya terlihat sangat buruk bagi orang lain. Tapi tidak selalu begitu bagi saya. Saya senang dengan diri saya dan merasa nyaman dengan diri saya sendiri.

Namun saya juga menyadari kalau banyak orang lain yang tersiksa dengan saya yang seperti ini. Tidak senang, tidak terima, marah, kesal dengan saya yang seperti ini. Tapi saya seperti tidak punya cara untuk membantu mereka, atau saya memang tidak punya keinginan untuk membantu mereka.

Ada sisi dalam diri saya yang bilang, "Itu kan masalah lo. Ini gue yang asli. Kalo lo mau terima, gue akan selalu jadi teman yang bisa lo andalkan. Tapi kalo gak, ya sudah." sebuah pikiran yang sangat egois. Teman-teman saya pasti akan langsung bilang kalau itu "AYU BANGET!" Mungkin karena itu sahabat saya tidak banyak. Karena memang tidak banyak orang yang bisa menerima saya apa adanya. Tanpa meminta saya untuk mengubah ini dan itu. But that's kind of blessing in disguise. Saya selama ini selalu memiliki teman sejati. Orang yang tidak mungkin menusuk saya dari belakang atau menjatuhkan saya saat lemah.

Saya selalu dikelilingi sahabat terbaik yang memberikan pelukan hangat saat saya jatuh. Tertawa bersama di tengah kesuksesan. Menangis bersama saat kesulitan menghimpit. Sebuah kebahagiaan bisa memiliki mereka. Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah sekalipun meminta saya untuk mengubah ini dan itu. Tapi saya siap berubah demi mereka, meski bagi mereka pasti kebahagiaan saya adalah yang terpenting, jauh melebihi segala macam perubahan untuk menyenangkan orang lain. Saya ingat Eyi pernah bilang, berubahlah kalau itu membuat lo bahagia. Yang penting bukan berubahnya, tapi menjadi bahagia. And sorry to say, SAYA BAHAGIA MENJADI DIRI SAYA SEKARANG.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home