Friday, June 08, 2007

Waktu itu sempet bikin tulisan buat temen tentang temen saya. Ini dia tulisannya.



AKU DAN BASKET

Bagiku olahraga lebih dari sekadar aktivitas untuk menjaga kesehatan. Olahraga telah menjadi oksigen bagi hidupku. Aku mulai main basket sejak SMP dan aku mulai menjadi pemain basket serius dan bergabung di klub saat SMA.

Entah karena basket atau bukan, yang jelas aku lebih banyak memiliki teman laki-laki ketimbang perempuan dan mereka super jahil. Mereka seperti tidak memandangku sebagai perempuan. Para laki-laki yang baru puber ini sibuk mengerjaiku dengan cara mereka yang kekanak-kanakan. Tapi aku menikmatinya karena aku nyaman bermain bersama mereka.

Seperti pemain basket lainnya, aku benar-benar tidak peduli pada penampilan. Aku sangat mencintai t-shirt dan celana pendek. Pergi kemanapun aku merasa nyaman mengenakan kaus dan celana pendek dengan sandal jepit. Aku juga memotong pendek rambutku. Di samping karena aku memang menyukai potongan rambut pendek, itu juga aku pilih karena unsur kepraktisan.

Gaya dandanku masih tetap sama sampai akhirnya aku kuliah dan bertemu dengan seseorang. Pelan tapi pasti dia mengubah aku. Sama seperti aku, dia juga pemain basket. Cuma dia itu dandy banget. Masih tetap pakai celana robek-robek seperti cowok lain tapi padu padannya selalu pas. Aku selalu merasa seperti pembantu yang jalan sama majikannya kalau nge-date sama dia.

Dia sendiri tidak pernah meminta aku dandan. Dia bisa menerima aku apa adanya. Cuma aku tahu pasti sebenarnya dia juga pengen lihat aku lebih feminin. Akhirnya aku mulai belajar tampil lebih feminin. Aku mulai membiarkan rambutku panjang. Aku juga mulai berdandan dan memilih pakaian yang lebih feminin dan mulai menanggalkan celana pendek dan kaus kesayanganku.

Perubahan dalam penampilanku tidak mengubah kegaranganku di lapangan. Aku tetap bermain total saat di lapangan. Kalau sudah di lapangan dan berhadapan dengan lawan, aku sama sekali tidak memperhatikan penampilan. Yang penting bagaimana mencetak angka dan meraih kemenangan.

Tapi begitu keluar dari lapangan aku akan menjelma menjadi perempuan yang feminin dan modis. Kalau dibandingkan dengan teman-teman basketku yang lain, aku memang terlihat paling modis. Tapi perubahan ini juga sempat membawa hal tidak mengenakan.

Waktu itu aku tidak mendapat surat panggilan dari Pelatnas, tapi aku dipanggil secara khusus oleh sang pelatih untuk ikut seleksi Pelatnas. Sikap pelatih padaku juga sangat baik. Hal ini menimbulkan berbagai gosip beredar. Mereka menyangka aku menggoda pelatih sehingga aku bisa ikut seleksi Pelatnas.

Gosip itu benar-benar membuatku jengah. Tapi aku tetap cuek seperti biasanya, toh itu cuma gosip murahan yang sama sekali tidak benar. Lambat laun gosip itu berlalu. Cuma sekarang aku melihat beberapa perubahan pada teman-teman basketku.

Penampilan mereka tidak lagi secuek dulu. Teman-temanku mulai memperhatikan penampilan mereka. Hmm..aku seperti melihat perubahanku beberapa waktu yang lalu.