Friday, March 30, 2007

PERMUKAAN BERGEJOLAK

Apa yang terdapat di bawah sebuah permukaan yang datar? Arus yang luar biasa kuat? Pertabrakan dua arus yang berlawanan? Saya tidak tahu. Adakah sebuah kehidupan di sana? Saya pernah dengar ada orang yang bilang semakin tenang permukaan air semakin berbahaya. Saya sendiri tidak tahu pasti.

Tapi saya tahu pasti bahwa saya selalu takut pada permukaan air yang bergejolak. Begitu mengerikan. Tarikan arusnya seakan siap menarik saya ke dasarnya dan tak akan membiarkan saya melihat langit lagi. Tapi mungkin arus yang bergolak membuat kita siap dengan kemungkinan terburuk. Sementara permukaan yang datar membuat kita lupa diri. Diam-diam menghanyutkan. Halah….

Saya adalah permukaan air yang bergejolak. Meskipun saya tidak ingin menampakan aliran arus yang ada di dalam diri saya, tetap saja hal itu terlihat di permukaannya. Ada kalanya saya ingin terlihat datar. Tapi saya adalah si pemukaan bergejolak. Cuma orang-orang bernyali yang akan mendekati saya. Cuma para risk taker yang akan berusaha menyelami kedalaman air saya yang sebenarnya tidak seberapa ini.

Salahkah menjadi permukaan bergejolak? Tentu tidak. Hanya saja saya harus bersiap-siap untuk selalu ditebak orang. Dan saya adalah orang yang tertebak. Tidak dibutuhkan ahli metafisik untuk mengetahui apa yang sedang saya pikirkan. Abang-abang di jalan juga bisa tahu. So what gitu lhoh. Ini gue, ini hidup gue, gue banget gitu lhoh!

Kapankan permukaan ini menjadi tenang? Mungkin tidak akan pernah. Karena untuk itulah saya ada. Inilah saya, si permukaan bergejolak.



ONE PERFECT DAY

Saya baru ulang tahun lho. Happy birthday dear Me. Sekarang berarti umur saya genap 27 tahun. Hhh…kok berasa tua ya. Padahal baru 27 gitu lhoh! Saya cukup muda di angkatan saya hahahahaha…. Tapi kalo udah main sama yang angkatan 2002 ya jelas jadi tuir banget kaleeee!

Hari ulang tahun saya bener-benar hari yang sempurna. Pacar saya mengirimkan kue yang sebelumnya tidak pernah dia lakukan, dikasih ucapan selamat plus acara tiup lilin dan potong kue di kantor (seumur2 gak pernah ultah kaya gini kayanya), ada temen yang udah jauh kirim kue kecil lewat seseorang, dan ada yang kasih hadiah cokelat. Hehehehe senengnya.

Malemnya makan malam sama dia dan dapat kado yang lain lagi. Trus nyokap kasih ucapan selamat ulang tahun juga. Haduh…perfect banget deh. Hati saya rasanya meluap dengan perasaan bahagia. Seneng sekali.



Tuesday, March 27, 2007


PASAR MALAM

Saya ingat waktu SD saya pernah datang ke pasar malam deket rumah. Rame banget! Mulai dari ABG yang lagi berusaha mencari perhatian lawan jenis, ibu-ibu yang cerewet, anak kecil yang ngerengek minta permen, sampai segerombolan anak perempuan yang seperti hidup di dunianya sendiri. Belum lagi abang-abang yang nyetel musik super kenceng. Bisa bangunin beruang tidur kali! Warna-warni banget. Dan bising tentunya.

Di pasar malam saya melihat beragam wajah. Senang, sedih, kesal, kecewa. Semua berkumpul. Saya tidak pernah lagi datang ke pasar malam setelah itu. Saya hanya melihatnya dari kejauhan. Well, dari kereta waktu pulang kuliah. Melihatnya dari jauh dan dari deket, ada samanya tapi banyak bedanya.

Saya selalu menyukai pasar malam. Ramai, terang, ceria, dan sederhana. Saya melihat hal yang sama, baik dari jarak dekat which is saya menjadi bagian darinya atau dari jarak jauh sebagai penonton. Tapi melihatnya dari jauh saya lebih terkesan dengan keceriaan dan kesenangan yang terpancar.

Sementara saat saya kecil dulu saya melihat apa yang sebenarnya terjadi di balik semua keceriaan. Bagaimana tukang komedi putar bekerja keras memutar alat besar itu. Bagaimana tukang kincir berusaha memutar tuasnya agar bergerak. Saya melihat dengan jelas, kalaupun tidak memahami, kerja keras yang tercurah untuk menciptakan kesenangan yang terlihat jelas dari jauh.

Saya ingin terlihat seperti pasar malam. Senang, terang, ceria. Tapi saya berharap orang cukup menikmati itu tanpa perlu melihatnya dari dekat. Saya orang yang penuh konflik itu benar. Bagi saya tanpa konflik hidup akan berjalan datar. Kurang nantang cuy. Tapi selalu ada orang-orang yang berhasil mengintip ke dalam dan melihat, kalaupun tidak memahami, konflik yang membelit, pergulatan yang terjadi. Well, beberapa dari mereka bukan mengintip atas keinginan sendiri, tapi karena saya perlihatkan bagaimana saya bergulat dengan berbagai kepentingan, keinginan, dan mimpi.

Seringkali saya merasa bersalah untuk itu. Saya seperti menciprati mereka dengan tinta hitam sehingga mereka juga sibuk membersihkan diri mereka. Bukan hanya itu, saya juga jatuh ke lumpur di depan mereka. Siapa yang tidak ingin membantu seorang perempuan yang tercebur ke lumpur. Sayangnya untuk membantu dia, mereka harus ikut kotor. Ada yang bilang that what friends are for. Tapi saya hanya ingin para sahabat duduk manis melihat pertunjukan saya dari jauh tanpa harus ikut berpeluh dan berlumpur.

Terima kasih sahabat for being there.

Pikiran saya sedang hiruk pikuk seperti pasar malam.

Cuma iseng di tengah deadline

Sunday, March 18, 2007

BICARA CINTA
Love is like a wind. You can't see it, but you can feel it - A Walk To Remember
Saat ini saya ingin bicara tentang cinta. Terkadang atau malah seringkali saya tidak memahami cinta. Dia datang diam-diam, pergi pun tanpa bicara. Kadangkala sulit sekali memahami cinta. Apakah yang saya rasakan ini cinta? Heaven knows.
Sulit mendefinisikan dia. Apakah saat selalu ingin bertemu itu berarti cinta? Apakah saat tersiksa melihat dia sakit itu berarti cinta? Apakah saat tersiksa kalau tidak dengar dia bicara itu berarti cinta? Saya tidak tahu.
Saya pernah merasa tenggelam dalam sebuah perasaan yang membuai dan menyiksa pada saat yang bersamaan. Dia adalah aliran memori saya yang pertama.
Kami menapakan langkah bersama di semua tempat indah. Kota ini akan seperti neraka bila dia pergi. Kami tertawa, teriak, dan menangis bersama. Berbagi bahagia, emosi, juga tangis. Kami juga berbagi mimpi.
Tiba-tiba orang lain datang. Dia begitu menarik. Dia magnet besar yang menarik saya? Berkhianatkah saya pada cinta? Rasa cinta kah yang ada di hati saya. Saya adalah pengejar emas. Saya berusaha mengejar dia. Tapi dia bukan orang bebas.
Saya terus berlari mengejar bayangan. Saya menangis untuk punggung rapuh itu. Saya tahu punggung itu memikul sejuta beban. Beban yang terus ia pikul sendiri.
Saya hanya bisa menangisi punggung rapuh itu. Karena dadanya telah ia berikan pada orang lain. Dan saya menangis pada bahu cinta saya. Adilkah? Kejamkah? Saya mengagumi punggung itu. Tapi saya menyayangi bahu itu. Kalau saja saya bisa memiliki keduanya.
Corat Coret Kacau!

Monday, March 05, 2007

WHO AM I???

Ada yang pernah bilang bahwa saya tidak mengenal diri saya sendiri. Mungkin itu betul. Setelah dipikir-pikir saya memang tidak terlalu mengenal diri saya. Saya tidak memahami dengan baik apa yang saya inginkan, bagaimana diri saya, etc. Kadang-kadang saya berpikir saya ini sedang berjalan di tengah kegelapan tanpa senter atau obor.

Sesaat saya gembira bukan kepalang karena saya mengira menemukan rekan seperjalanan. Tapi ternyata kegelapan menyamarkan sebatang pohon dalam sosok manusia. Terkadang saya berkubang dalam kekecewaan dan kesedihan. Sesaat in a good mood, detik berikutnya berada dalam badai. Saya lelah. Saya tidak mengenal siapa saya. sebenarnya siapa saya?

Yang saya tahu, hari ini saya adalah perempuan yang kecewa dan patah hati.